
Ini Keunggulan Fitur Jam Tangan Chronograph yang Perlu Diketahui
07 Jul 2025
News Update
Kalau Anda pernah berencana beli jam tangan entah itu lewat toko online, butik resmi, atau cuma sekadar iseng scroll marketplace pasti pernah menemukan istilah “chronograph.” Istilah ini sering banget muncul di deskripsi produk atau bahkan jadi nama modelnya langsung, seperti “Speedmaster Chronograph,” “Navitimer Chronograph,” dan sejenisnya.
Tapi sebenarnya, apa sih chronograph itu? Nah, di tulisan ini kita akan bahas soal chronograph sampai ke akar-akarnya hingga tuntas.
Apa Itu Fitur Chronograph?
Secara sederhana, chronograph adalah fitur stopwatch yang terintegrasi dalam jam tangan. Jadi, selain menunjukkan waktu seperti biasa (jam, menit, detik), jam dengan fitur ini juga bisa digunakan untuk mengukur durasi waktu tertentu entah itu untuk menghitung waktu lari, atau sekadar iseng menghitung waktu perjalanan dari rumah ke kantor.
Biasanya, jam tangan chronograph punya dua sampai tiga sub-dial kecil di bagian tengah atau bawah dial utama. Tombol di sisi kanan case digunakan untuk mengaktifkan, menghentikan, dan mengatur ulang stopwatch-nya.
Cara Kerja Jam Tangan Chronograph
Gampangnya cara kerja jam tangan chronograph adalah seperti ini:
- Tombol atas (terletak di posisi jam 2) untuk memulai dan menghentikan hitung waktu.
- Tombol bawah (posisi jam 4) untuk mereset stopwatch ke nol.
Ketika Anda menekan tombol atas, jarum detik utama (atau jarum detik khusus stopwatch) akan mulai bergerak, mencatat durasi waktu. Ada pula sub-dial yang menghitung menit dan jam (tergantung modelnya).
Meski cara pakainya kelihatan simpel, di balik fitur ini ada mekanisme rumit yang membutuhkan presisi tinggi terutama kalau kita bicara jam chronograph mekanikal. Di situlah letak daya tariknya.
Kelebihan Fitur Jam Tangan Chronograph

1. Lebih Fungsional: Bukan Sekadar Gaya-Gayaan
Chronograph adalah fitur stopwatch yang bisa Anda aktifkan dan hentikan kapan saja lewat tombol di samping case jam. Ini membuat jam Anda enggak cuma menampilkan waktu, tapi juga bisa menghitung durasi waktu tertentu secara akurat.
Misalnya, saat Anda sedang jogging di pagi hari, Anda bisa menekan tombol start di awal lari dan tekan stop saat selesai jadi bisa tahu waktu tempuh Anda tanpa perlu buka aplikasi HP. Bahkan kalau Anda lagi berkendara dan jam tangan Anda dilengkapi dengan tachymeter atau skala khusus di bezel untuk menghitung kecepatan berdasarkan waktu tempuh, chronograph bisa bantu mengukur kecepatan rata-rata kendaraan dalam satuan km/jam.
2. Tampilan Elegan dan Berkarakter
Salah satu alasan kenapa banyak orang jatuh hati dengan jam tangan chronograph adalah desainnya yang khas dan berkarakter. Tidak seperti jam tangan biasa yang tampil minimalis, chronograph justru menawarkan kesan yang sedikit lebih kompleks tapi tetap enak dilihat dan tidak berlebihan.
Yang paling mencolok tentu saja adanya sub-dial tambahan di bagian dalam dial utama, biasanya ada dua atau tiga lingkaran kecil yang berfungsi untuk mengukur menit, jam, atau detik stopwatch. Ditambah lagi dengan dua tombol samping di kanan case, yang membuat tampilan jam ini lebih berisi dan terkesan "berteknologi".
Menariknya, meskipun tampil dengan fitur dan detail yang lebih banyak, jam tangan chronograph tetap terlihat rapi dan proporsional asal desainnya memang digarap dengan cermat. Kombinasi antara tampilan sporty dan elemen teknis ini membuatnya cocok dipakai di banyak kesempatan: bisa tampil kasual saat akhir pekan, tapi juga tetap cocok dipadukan dengan setelan kerja atau blazer santai.
3. Akurat dan Presisi dalam Mengukur Waktu
Chronograph yang bagus, terutama dari merek-merek terpercaya seperti Omega, TAG Heuer, Zenith, atau Rolex, dirancang dengan mekanisme yang sangat detail dan presisi tinggi. Saat fitur stopwatch-nya diaktifkan, jarum detik tambahan akan mulai berjalan dengan gerakan halus dan stabil.
Bahkan pada jam mekanikal, yang notabene tidak menggunakan baterai, mekanisme chronograph tetap mampu bekerja dengan akurat berkat ratusan komponen kecil di dalam mesin yang bergerak harmonis.
Bayangkan saja: dalam hitungan detik, Anda bisa tahu seberapa cepat mobil melaju di sirkuit, seberapa lama waktu tempuh lari 5 km, atau bahkan menghitung waktu penyeduhan kopi agar rasanya konsisten. Untuk hal-hal seperti itu, keakuratan sangat menentukan. Dan di sinilah peran chronograph yang berkualitas benar-benar terasa.
4. Cocok untuk Dikoleksi dan Punya Potensi Investasi Jangka Panjang
Sebagian besar jam tangan chronograph memiliki nilai historis di balik rancangannya. Model-model seperti Omega Speedmaster "Moonwatch" atau Rolex Daytona adalah contoh nyata yang hari ini diburu oleh kolektor dari seluruh dunia, bahkan bisa dijual kembali dengan harga berkali-kali lipat dari harga awalnya.
Lalu apa yang membuatnya menarik sebagai investasi? Yang pertama Desain yang tidak lekang oleh waktu. Chronograph cenderung punya tampilan yang tidak cepat ketinggalan zaman baik yang bergaya klasik maupun sporty. Kemudian mekanisme yang kompleks.
Jika Anda bisa merawatnya dengan baik, lengkap dengan box dan sertifikat orisinal bisa memiliki nilai jual kembali yang cukup tinggi di pasar pre-owned, terutama jika kondisinya masih prima.
Fungsi Utama Fitur Jam Tangan Chronograph
Secara umum, berikut fungsi utama dari chronograph:
- Stopwatch (untuk menghitung waktu berjalan)
- Menghitung waktu split (untuk dua objek sekaligus)
- Flyback (Memungkinkan untuk mereset dan mulai lagi dalam satu tombol)
- Mengukur kecepatan (dengan tachymeter)
Macam-Macam Tipe Chronograph pada Jam Tangan
Monopoussoir (One-Button Chronograph)
Monopoussoir adalah jenis chronograph paling awal yang dikembangkan dalam sejarah jam tangan. Disebut "mono" karena semua fungsi stopwatch-nya mulai dari memulai (start), menghentikan (stop), sampai mengatur ulang (reset) dijalankan hanya dengan satu tombol.
Jadi, bukan dua atau tiga tombol seperti chronograph modern, melainkan satu saja, biasanya berada di atas crown (jam 2), atau bahkan kadang menyatu dengan crown itu sendiri.
Fitur ini lebih sering ditemui pada jam tangan klasik atau bergaya vintage karena desain ini memang berkembang sejak awal abad ke-20, saat teknologi chronograph masih dalam tahap awal. Justru karena kesederhanaannya, Monopoussoir jadi menarik bagi kolektor yang menghargai desain old-school tapi tetap fungsional.
Contoh jam tangan Monopoussoir adalah sebagai berikut:
- Longines AvigationType A-7 1935. Jam tangan ini terinspirasi dari model chronograph militer yang pernah digunakan oleh Angkatan Udara AS di era 1930-an. Yang paling khas dari jam ini adalah dial-nya yang miring 40 derajat—dibuat agar memudahkan pilot saat tangan memegang kemudi pesawat.
- Montblanc 1858 Monopusher Chronograph. Seri ini membawa aura klasik khas Montblanc dengan sentuhan vintage dengan mesin modern. esain satu tombolnya menyatu harmonis dengan case berbahan perunggu atau baja tahan karat.
- Hanhart Pioneer MonoControl. Dikenal sebagai merek dengan akar kuat di dunia militer dan penerbangan, Hanhart menghadirkan chronograph Monopusher yang maskulin dan fungsional. Jam ini menyatukan sisi teknis dengan estetika industri Jerman yang kuat. Cocok buat Anda yang suka jam yang terlihat “tangguh”.
Retour-en-Vol (Flyback Chronograph)
Flyback Chronograph, atau dalam istilah Prancis-nya, Retour-en-Vol, adalah sebuah mekanisme dimana memangkas semua langkahpada chronograph standar menjadi satu kali tekan tombol saja. Sekali tekan, stopwatch akan langsung berhenti, kembali ke posisi nol, dan langsung mulai hitung ulang. Cepat, efisien, dan sangat berguna.
Fitur flyback diciptakan untuk kebutuhan militer dan penerbangan, terutama di era 1930-an hingga 1950-an. Dengan satu tombol, pilot bisa langsung mencatat waktu baru tanpa harus melihat atau menyentuh jam berulang kali.
Cara kerjanya simple, saat Anda menekan tombol flyback, Stopwatch akan berhenti, Jarum detik kembali ke posisi nol, dan Stopwatch langsung mulai lagi, tanpa jeda. Pada chronograph biasa, reset hanya bisa dilakukan saat stopwatch berhenti. Tapi pada flyback, Anda bisa langsung menekan tombol kapan saja, bahkan saat stopwatch masih berjalan.
Beberapa brand besar telah memproduksi jam tangan dengan fitur ini, dan tidak sedikit yang mengombinasikan teknologi modern dengan desain klasik ala pilot watch. Berikut tiga contoh yang paling menarik:
- Blancpain Air Command Flyback. Salah satu interpretasi paling ikonik dari flyback chronograph. Terinspirasi dari jam militer era 1950-an, model ini membawa kesan vintage yang kuat. Desain bezel rotari, indeks besar, dan movement automatic membuatnya tampil maskulin.
- IWC Pilot’s Watch Chronograph Top Gun Edition. Brand asal Swiss ini memang dikenal dengan pilot watch berkualitas tinggi. Edisi Top Gun dari IWC punya fitur flyback yang terintegrasi dengan movement kaliber in-house mereka. Tampilan full black-nya dipadukan dengan case berbahan keramik membuatnya terlihat gagah.
- Breguet Type XXI Flyback Chronograph. Type XXI merupakan penerus dari Type XX yang legendaris. Dengan tampilan klasik pilot-style dan movement canggih, ini salah satu chronograph flyback paling prestisius di pasaran.
Rattrapante (Split-Second Chronograph)
Secara sederhana, ini adalah jenis chronograph yang dilengkapi dengan dua jarum detik chronograph. Saat stopwatch dinyalakan, kedua jarum akan bergerak secara bersamaan. Namun, dengan menekan tombol tambahan, salah satu jarum bisa berhenti sejenak untuk mencatat waktu split (misalnya, waktu lap dalam lomba), sementara jarum kedua tetap berjalan.
Setelah itu, jarum yang berhenti bisa “mengejar” kembali posisi jarum utama itulah mengapa nama "Rattrapante" dalam bahasa Prancis berarti “mengejar”. Fitur ini sangat berguna kalau Anda ingin mengukur dua waktu yang berlangsung bersamaan, tapi ingin tahu perbedaannya.
Contoh mudahnya, saat menyaksikan dua pelari yang start bersamaan—Anda bisa mencatat waktu pelari pertama saat dia sampai garis finis, lalu tetap membiarkan stopwatch berjalan untuk pelari kedua. Atau saat mengukur waktu dua mobil dalam uji kecepatan yang berangkat dari titik yang sama tapi finish-nya berbeda.
Berikut beberapa contoh jam tangan dengan fitur Rattrapante yang layak dilirik:
- Patek Philippe 5370P Split-Seconds Chronograph. Salah satu masterpiece dari Patek Philippe. Jam ini tidak hanya menampilkan fungsi Rattrapante, tapi juga dibalut dengan desain klasik dan case platinum. Sub-dial simetris, enamel dial hitam pekat, dan finishing movement yang nyaris sempurna membuatnya jadi incaran kolektor.
- Lange & Söhne Double Split. Uniknya, selain split detik, jam ini juga bisa mengukur split dalam satuan menit. Movement-nya menggunakan kaliber L001.1 dan punya tampilan belakang yang sangat memukau, dengan lebih dari 400 komponen yang disusun rapi.
- IWC Portugieser Chronograph Rattrapante Edition “Boutique Milano”. Seri Portugieser ini punya desain elegan, dengan sub-dial bersih dan tombol ekstra di posisi jam 10 untuk fungsi split-second.
Tachymeter Scale
Kalau Anda sering melihat jam tangan chronograph, dengan angka-angka melingkar pada bezelnya dari angka 60, 120, hingga 500, besar kemungkinan itu adalah jenis tachymeter scale. Meskipun bukan bagian dari fitur chronograph secara teknis, tachymeter sering jadi pelengkap utama dalam desain jam tangan yang punya stopwatch bawaan.
Lalu, sebenarnya apa itu tachymeter dan gunanya buat apa sih?
Secara sederhana, tachymeter digunakan untuk mengukur kecepatan rata-rata berdasarkan jarak tertentu biasanya dalam satuan kilometer atau mil. Fitur ini bekerja bersama fungsi chronograph. Lalu, begini cara pakainya:
- Aktifkan stopwatch (chronograph) saat Anda mulai bergerak dari titik A.
- Setelah menempuh jarak 1 kilometer (atau 1 mil), segera hentikan stopwatch.
- Lihat di mana jarum detik berhenti. Angka yang ditunjuk pada skala tachymeter itulah kecepatan rata-rata Anda.
Misalnya: Kalau jarum berhenti di angka 120, itu artinya kecepatan rata-rata Anda adalah 120 km/jam.Logikanya sederhana: karena tachymeter berbasis waktu, semakin cepat Anda menempuh jarak, makin tinggi angka yang ditunjukkan—dan itu berarti kecepatan Anda lebih tinggi.
Berikut beberapa contoh jam tangan legendaris yang mengusung fitur tachymeter dan punya nilai historis tinggi:
- Omega Speedmaster Professional. Dijuluki sebagai “Moonwatch”, jam ini adalah satu-satunya yang dipakai astronot NASA saat misi Apollo. Tachymeter-nya dipasang di bezel dan jadi salah satu ciri khas Speedmaster sejak dulu. Desainnya simpel, namun kuat secara visual dan teknis.
- Rolex Cosmograph Daytona. Mungkin salah satu jam tangan dengan tachymeter paling terkenal di dunia. Didesain untuk pembalap profesional, Daytona dikenal dengan bezel ceramic tachymeter-nya yang presisi dan tampilan elegan. Banyak kolektor mengincarnya, terutama varian vintage atau Paul Newman dial.
- TAG Heuer Carrera Chronograph. Seri ini sering hadir dengan tachymeter scale di bezel atau bagian dalam dial. Kombinasi desain sporty dan chronograph yang presisi menjadikannya pilihan utama bagi penggemar motorsport dan jam tangan klasik.
Kalau Anda mulai tertarik punya jam tangan chronograph tapi masih bingung mau pilih yang mana, enggak ada salahnya ngobrol dulu dan konsultasikan bersama kami.
Anda punya pertanyaan seputar jam tangan, fitur chronograph, atau sekadar mau diskusi model favorit, Anda bisa cek media sosial dan website kami di Wise Time.
Find Your Favorite Luxury Watches and Enjoy Special Offers

23 Jul 2024
Omega
Yuk Cari Tahu Ciri Jam Tangan Omega Asli
Seperti apa ciri jam tangan Omega yang asli? Yuk cari tahu jawabannya di dalam artikel ini. Simak sampai tuntas ya!

23 Jul 2024
Omega
Toko Jam Tangan Mewah Omega Surabaya
Anda sedang mencari toko jam tangan mewah Omega di Surabaya? Pastikan Anda memilih toko jam tangan mewah terpercaya ya!

23 Jul 2024
Chopard
Toko Jam Tangan Mewah Chopard Surabaya
Di mana toko jam tangan mewah Chopard terpercaya di Surabaya? Anda bisa membeli jam tangan mewah berbagai merek, termasuk merek Chopard di toko Wise Time yang berlokasi di Pakuwon Trade Cente